Tutorial Photoshop—Glowing Dance

Wednesday, March 30, 2011

Ada tutorial photoshop kali ini, kita akan belajar bagaimana caranya membuat efek glow di sekitar objek gambar. Efek glow adalah efek pendaran cahaya seperti yang biasa kita lihat pada lampu neon. Tutorial photoshop kali ini akan menjelaskan langkah demi langkah bagaimana menciptakan efek glow, memadukannya dengan gambar, dan pewarnaan harmonis agar gambar terlihat menyatu dengan efek-efek sekitarnya.
Hasil Akhir Tutorial
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
Langkah-langkah tutorial :
STEP 1
Buat sebuah dokumen baru. Berikan warna gradasi radial dari warna biru ke biru tua untuk background.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 2
Masukkan gambar. Untuk gambar pada tutorial ini, bisa ditemukan disini. Beri nama layer untuk gambar dengan nama ‘girl’. Selanjutnya, crop gambar tersebut. Untuk cara cropping gambar di photoshop, bisa dilihat disini :menghapus background di photoshop.
Tutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 3
Tarik layer girl ke ikon add new layer dibagian bawah layer palette untuk menduplikasi layer girl. Sekarang kita sudah mendapatkan layer baru bernama layer ‘girl copy’. Posisikan layer ‘girl copy’ di bawah layer ‘girl’.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 4
Pilih layer girl copy, lalu pada menu bar pilih filter > blur > motion blur. Atur nilai pada motion blur panel seperti gambar dibawah ini. Jika sudah, klik ok untuk keluar dari motion blur panel.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 5
Ulangi memberikan efek motion blur sekali lagi. Caranya, pilih layer ‘girl copy’, lalu pilih filter > motion blur.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 6
Klik ganda pada layer ‘girl copy’ untuk membuka layer style. Pada layer style, conteng check list pada bagianInner glow, dan atur nilainya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah, klik ok.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 7
Duplikasi layer ‘girl copy’, dan kita akan mendapat layer baru dengan nama layer ‘girl copy 2′.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 8
Pilih layer girl, lalu tekan dan tahan tombol Alt di keyboard. Klik pada icon Create new fill or adjustment layerlalu pilih ExposurePastikan anda tetap menekan tombol Alt sampai Exposure terpilih. Atur nilai pada Exposure panel seperti pada gambar dibawah.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 9
Sekarang, kita akan membuat garis-garis glow yang melingkar dibagian tubuh si cewek. Untuk itu, langkah pertama, buka Brushes palette dengan cara pilih Window > Brushes (F5). Atur nilai pada Brushes tip shape danShape dynamics seperti gambar dibawah ini.
Tutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 10
Sekarang buat sebuah layer baru, beri nama layer dengan ‘glow’. Pada layer baru tersebut, buat sebuah garis menggunakan pen tool (P) seperti pada gambar dibawah ini. Jika sudah, klik kanan lalu pilih Stroke Path. Pada pop up yang muncul, pilih brushes, conteng check list pada simulate brushes lalu klik Ok. Maka garis tadi akan berubah dengan brushes seperti gambar dibawah ini.
Tutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 11
Sekarang pilih layer glow, lalu klik ikon add layer mask dibagian bawah layer palette.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 12
Klik pada thumbnail layer mask, pilih brushes tool (B), dan pastikan warna foreground photoshop adalah hitam (D). Mulai sapukan brushes pada bagian-bagian garis. Dalam kasus ini, kita ingin membuat seolah garis glow melingkar melalui objek tubuh si cewek. Atur besar kecil brushes dengan tombol [ dan ] di keyboard agar dapat menjangkau bagian-bagian detail dengan rapi.
Tutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 13
Klik ganda pada layer glow untuk membuka layer style. Conteng check list pada Outer glow, dan atur nilainya seperti pada gambar di bawah ini.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 14
Buat layer baru dan beri nama layer ‘glow 2′. pada layer ‘glow 2′, ulangi proses memberikan garis glow untuk bagian yang berbeda pada gambar. Jika sudah, klik kanan pada layer ‘glow’ dan pilih copy layer style. Lalu klik kanan pada layer ‘glow 2′ kemudian pilih paste layer style.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 15
Lanjutkan membuat layer ‘glow 3′. Langkah-langkahnya sama saja dengan STEP 14.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 16
Buat sebuah layer baru, beri nama layer ‘circle glow’. Buat sebuah lingkaran menggunakan Elliptical Marquee Tool (M) dan isi dengan warna putih menggunakan Paint Bucket Tool (G). Tekan Ctrl + D di keyboard untuk menghilangkan seleksi.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 17
Klik ganda layer Circle Glow untuk membuka layer style. Atur nilai pada Inner shadowouter glow, dan inner glow seperti gambar-gambar dibawah ini.
Tutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 18
Duplikasi layer circle glow menjadi beberapa layer. Gunakan Transform tool (Ctrl + T) untuk membuat ukuran circle glow bervariasi. Pilih semua layer Circle glow hasil duplikasi, kemudian tekan Ctrl + G di keyboard untuk mengelompokkannya dalam satu group.
Tips : Tekan dan tahan tombol Alt di keyboard, kemudian drag objek yang ingin di copy untuk membuat duplikasi.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 19
Buat layer baru, beri nama ‘gradient’. Buat sebuah gradasi warna pelangi dengan gradient tool (G) kemudian drag pada area kerja seperti gambar dibawah ini.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 20
Ubah blending mode dari layer ‘gradient’ menjadi color dodge. Jika sudah, klik ikon create new fill or adjustment layer untuk menambahkan layer mask. Klik thumbnail layer mask, dan mulai sapukan brush menggunakan brushes tool (B) berwarna hitam seperti gambar dibawah.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 21
Buat layer baru, beri nama dengan ‘warna’. Ambil seleksi dari layer ‘girl’ dengan cara Tekan dan tahan tombol ctrl di keyboard lalu klik pada thumbnail layer girl. Pilih gradasi warna pada gradient editor seperti pada gambar dibawah. Pastikan layer ‘warna’ aktif dan kemudian drag Gradient Tool pada area kerja. Tekan Ctrl + D untuk menghilangkan seleksi.
Tutorial Photoshop—Glowing DanceTutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 22
Ganti blending mode untuk layer warna menjadi Overlay.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 23
Pilih Layer group Glow, ganti juga blending mode-nya menjadi Overlay.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
STEP 24
Pilih layer glow 1, glow 2, dan glow 3 (tahan Shift di keyboard untuk memilih lebih dari satu layer), kemudian posisikan layer-layer tersebut di posisi paling atas pada layer palette. Caranya dengan menekan tombol Ctrl + Shift + ) di keyboard.
Tutorial Photoshop—Glowing Dance
Hasil Akhir
Kita telah menyelesaikan tutorial photoshop kali ini, dan beginilah hasil akhir yang dicapai dalam tutorial ini. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. :)
Tutorial Photoshop—Glowing Dance


Skema Still Life I : The Blue

Monday, March 7, 2011

Still Life I : The Blue, Angle 1





Still Life I : The Blue, Angle 2





Still Life I : The Blue, Angle 3




Untuk menghasilkan foto seperti itu dibutuhkan skema sebagai berikut dimana digunakan dua buah softbox sebagai sumber cahaya



Softbox yang berada dibawah diset pada kekuatan f22 dan softbox yang diatas di set pada kekuatan f18, lampu utama adalah lampu yang bawah, untuk itu lampu yang lain mempunyai kekuatan yang lebih lemah dari lampu utama, softbox dari samping bertujuan agar gambar yang dihasilkan tidak flat, juga memunculkan dimensi nya

Memahami Cahaya


Tonalitas

Apakah yang dimaksud dengan tonalitas?

Tingkat illuminasi(kekuatan) cahaya dapat mempengaruhi warna dari subyek-subyek yang dikenai cahaya. Sebagai contoh sebuah obyek hitam atau sangat gelap akan dapat tampak berwarna perak atau putih tergantung kekuatan cahaya yang jatuh kepadanya. Atau daun yang berwarna tua dapat berwarna lebih mudah jika disinari dari arah belakangnya. Pemahaman akan tonality harus benar-benar dipahami jika ingin menghasilkan foto yang baik.


White Balance

Apakah yang dimaksud dengan white balance?


Kamera digital sekarang ini mempunyai setting white balance. Kontrol memungkinkan kamera untuk mengkompensasikan sensornya keberbagai kondisi temperatur cahaya, sehingga sensor kamera dapat merekam warna foto seperti warna yang mata kita lihat. Beberapa sekarang ini sudah dibuat dengan berbagai macam nilai preset untuk white balance, seperti cloudy, shade atau tungsten. Setting ini dapat diaplikasikan dengan cepat untuk menghasilkan warna netral. Beberapa kamera terbaru saat ini bahkan juga mempunyai setting manual berdasarkan nilai kelvin.

Warna Cahaya

Warna temperatur dari cahaya

Cahaya bervariasi dalam temperatur dan warnanya, menjadi merah dipagi hari dan sore hari, dan menjadi biru ketika tengah hari. Kita hanya melihat warna putih, tetapi kamera dapat menangkap variasi warna tersebut. Untuk itu perlu dikompensasi dengan mengunakan filter pada kamera film dan white balance pada kamera digital untuk menghasilkan warna putih normal.

Apakah yang dimaksud dengan istilah warna cahaya?

Dengan menggunakan mata kita sendiri, kita susah menyadari warna cahaya tersebut. Tetapi sebetulnya cahaya mempunyai warna berdasarkan sumbernya(matahari, lampu tungstent dll). Pada cahaya matahari iklim, waktu dan beberapa faktor lainnya mempengaruhi warna cahaya tersebut. Kenapa kita susah menyadari warna cahaya tersebut? mata kita mempunyai kemampuan untuk mengkompensasikan perubahan warna hingga tahap tertentu. Itulah sebabnya kita selalu melihat bahwa cahaya sebagai putih netral.
Tapi film tidak bisa melakukan hal yang sama dan hanya diseimbangan untuk satu warna cahaya saja. Biasanya untuk warna cahaya day light atautungsten saja. Sensor digital bekerja dengan cara yang lain.



Hangat, foto yang dipotret pagi hari memiliki temperatur warna yang lebih hangat, cahaya pagi hari menyebabkan musium fatahilah tampak lebih hangat (gambar atas). Temperatur warna mempengaruhi emosi dari orang yang melihatnya. Sebagai perbandingan dapat melihat foto musium fatahilah ini yang diambil pada waktu tengah hari, terlihat bahwa foto dibawah ini terasa lebih dingin dibandingan foto yang pertama.



Warna cahaya dipengaruhi oleh temperaturnya, dimana temperatur cahaya tersebut diukur dalam satuan Kelvin(K). Day Light balanced film dikalibrasi untuk menghasilkan warna putih netral jika kita memotret pada kondisi cahaya bertemperatur 5500K. Jika temperatur berubah maka film tersebut akan menghasilkan color cast(nuansa warna biru jika temperatur berada diatas 5500K dan warna merah jika dibawah 5500K).



Sumber cahaya yang berbeda menghasilkan variasi temperatur warna, untuk contohnya warna lampu jalanan mempunyai temperatur warna tungsten akan menghasilkan gambar dengan nuansa kemerah- merahan (gambar kiri). Dengan memilih film yang tepat atau dalam kasus ini white balanced yang tepat dalam kasus ini) atau menggunakan filter akan menghasilkan gambar yang lebih natural (gambar kanan).

Dasar pengukuran derajat Kelvin tersebut berdasarkan pengukuran temperatur pada baja hitam yang dipanaskan. Pada suhu rendah warna baja hitam berwarna merah, makin panas baja hitam tersebut berubah warna menjadi oranye, lalu putih kebiru-biruan dan terakhir adalah warna putih yang terpanas.


Dapatkah mengkopensasikan nuansa warna?

Suatu saat nuansa warna pada sebuah foto dapat menyenangkan, seperti hangatnya kemilau kemerahan pada waktu matahari terbit dan matahari tenggelam. Tetapi di saat lain nuansa warna juga dapat mengganggu keindahan sebuah foto. Dengan menggunakan filter dengan warna tertentu kita dapat mengkompensasikan nuansa warna, dengan tujuan menghilangkan efek dari temperatur cahaya.


Tabel dibawah ini berisi rekomendasi filter apa yang bisa digunakan untuk menghasilkan warna putih netral pada daylight-film.


Sumber Cahaya filter kompensasi

Langit bersih 85B
Daerah bayangan pada hari yang terik 81C
Langit berawan 81B
Matahari tengah hari 81B
Rata2 tidak memakai filter atau 81A (hangat)
Fajar atau senja tidak memakai filter
Matahari terbit atau tenggelam tidak memakai filter
flash elektronik tidak memakai filter
lampu floroscent(neon) 82C
lampu tungsten 80A+82C
Studio Tungsten 80A
Lilin tidak memakai filter

Kualitas Cahaya

Apakah yang dimaksud dengan kualitas cahaya dalam hal ini?

Kualitas cahaya seringkali diukur berdasarkan kekuatannya, dan ini tergantung kepada sumbernya. Cahaya matahari atau lampu spot memiliki kualitas keras, menghasilkan kontras yang tinggi, bayangan yang ditimbulkan tegas, memiliki batas yang jelas antara bagian terang dan gelap. Cahaya yang terdifusi seperti pada hari yang berawan, ketika awan menghalangi cahaya matahari, atau cahaya yang dihasilkan dari sebuah softbox(peralatan studio) akan menghasilkan cahaya yang lembut, menampilkan kontras yang rendah, memiliki batas yang tidak jelas antara bagian yang terang dan gelap.


Bagaimana kualitas cahaya mempengaruhi eksposur?


Dalam eksposur penting untuk mengetahui bahawa kualitas cahaya mempengaruhi kontras dari sebuah subyek yang difoto, dengan kata lain mempengaruhi rentang kecerahan subyek (subject brigthness range).
Pada cahaya yang keras, sulit sekali bagi kita untuk mempertahankan detil pada bagian yang terang dan gelap.


Arah Cahaya

Sangatlah sulit membahas tentang eksposure tanpa memahami cahaya, eksposur adalah sebuah keahlian mengatur cahaya. Jika anda ingin menjadi orang yang ahli dalam fotografi anda harus memahami cahaya dan eksposure.


Mengapa arah cahaya penting?

Arah cahaya dalam memotret sangat berpengaruh terhadap gambar yang dihasilkan. Cahaya yang berasal dari depan obyek(arah belakang fotografer) akan menghilangkan bayangan subyek yang difoto, sehingga menghasilkan gambar yang datar dan tidak memiliki dimensi.

Cahaya yang berasal dari samping subyek akan menimbulkan bayangan pada subyek foto. Bayangan yang tampak akan menghasilkan kontras antara bagian yang terang dan gelap sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki dimensi atau bentuk.

Sedangkan cahaya yang berasal dari belakang subyek foto akan menghasilkan gambar siluet.

FOTO: Jejak Letusan Gunung Toba Bidikan NASA


Pusuk Buhit di Toba kini jadi salah satu gunung yang diawasi ketat pemerintah

Sekitar 70.000 tahun yang lalu, sebuah megaletusan gunung berapi mengguncang Bumi. Letusan itu diyakini sebagai yang terbesar dalam kurun waktu 2 juta tahun terakhir.

Seperti dimuat situs Badan Antariksa AS, NASA, dalam waktu sekitar dua minggu, ribuan kilometer kubik puing dimuntahkan dari Kaldera Toba di Sumatera Utara. Aliran piroklastik -- awan yang merupakan campuran gas panas, serpihan batu, dan abu -- mengubur wilayah sekitar 20.000 kilometer persegi di sekitar kaldera.

Di Pulau Samosir, tebal lapisan abu  bahkan mencapai 600 meter. Abu Toba juga menyebar ke seluruh dunia. Di India misalnya, abu ketebalan abu sampai 6 meter.

Paska letusan, Gunung Toba kolaps, meninggalkan kaldera moden yang dipenuhi air -- menjadi Danau Toba. Sementara, Pulau Samosir terangkat oleh magma di bawah tanah yang tidak meletus. Gunung Pusuk Buhit di dekat danau itu juga terbentuk pasca letusan.

Kini, melihat  venetasi tropis subur yang memenuhi area tersebut, sulit dibayangkan dampak letusan gunung yang menghancurkan apapun, termasuk populasi manusia.

Padahal, kala itu, sangat sedikit makhluk bertahan hidup di bagian yang luas di Indonesia. Letusan Toba menyababkan 'musim dingin vulkanik' selama beberapa tahun, menimbulkan pendinginan global, dan mengakibatkan  konsekuensi yang sangat besar bagi kehidupan di seluruh dunia.

Foto Kaldera Toba diambil oleh instrumenAdvanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) yang terpasang di Satelit Terra NASA pada tanggal 28 Januari 2006. Gambar dari dua sudut disatukan untuk menggambarkan keseluruhan area.

Kini Gunung Pusuk Buhit di Toba menjadi salah satu dari tiga gunung yang dipantau ketat pemerintah. Dua lainnya adalah Gunung Tambora dan Anak Krakatau.

Bagaimana hasil pantauan sementara? "Sampai sekarang ini, kalau Anak Krakatau berstatus waspada, sedang meletus. Yang lain dalam kondisi normal," ungkap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono saat dihubungi VIVAnews, Selasa 8 Maret 2011.

Pusuk Buhit tidak meninggalkan catatan letusan sejak tahun 1400. Aktifivas Pusuk Buhit saat ini lebih banyak mengeluarkan air panas.
(Foto: Kaldera Toba bidikan NASA)
Kaldera Toba

Digital Infrared Photography


Cahaya

Bagi saya tidak ada yang menyelesaikan pelajaran fotografi infrared, tanpa memahami bagaimana sebuah cahaya itu dan cara kerjanya. Sumber cahaya yang biasa kita rasakan adalah cahaya matahari didalam tata surya kita dan dari setiap benda yang memancarkan energi. Bagi para ilmuwan energi tersebut mulai dari x-ray sampai kepada gelombang radio, semuanya itu disebut electromagnetic spectrum.


Panjang Gelombang

Setiap electromacnetic spectrum mempunyai panjang gelombang yang berbeda. Spectrum yang masuk kedalam kategori gelombang cahaya menjadi tiga kategori besar yaitu :
  • Cahaya Ultraviolet
  • Cahaya Tampak Mata(visible) dan
  • Cahaya Infrared
Jarak antara satu gelombang naik sampai kepada satu gelombang turun disebut panjang gelombang, ukuran tersebut sangat kecil sehingga menggunakan ukuran nanometers atau 1/1 juta meter.

Cahaya tampak mata dan tidak tampak mata

didalam kehidupan kita sehari-hari kita melihat apa yang disebut cahaya tampak mata, warna merah, kuning hijau dan biru yang kita lihat itu termasuk kedalam kategori cahaya tampak mata. Tetapi gelombang cahaya bukan saja cahaya yang dapat kita lihat, melainkan juga ada cahaya ultraviolet dan infrared, dimana cahaya tersebut tidak bisa kita tangkap dengan mata kita. Cahaya tampak mata hanya cahaya yang berada dispektrum (400 s.d 700nm), karena mata manusia hanya dapat menangkap panjang gelombang sepanjang itu. Spektrum terbagi kepada beberapa warna(merah, oranye, kuning, hijau, biru dan violet), gelombang yang pendek akan masuk kedalam kategori gelombang biru, dimulai pada panjang gelombang 400nm sedangkan gelombang cahaya yang termasuk kedalam gelombang Infrared adalah cahaya dengan panjang gelombang lebih besar dari 700nm. Cahaya infrared sendiri masih terbagi menjadi dua yaitu cahaya "near infrared"(700-1200nm) dan "Far Infrared"(lebih besar 1200nm).






Sebetulnya setiap benda yang dapat kita lihat lihat dan memiliki warna berarti benda tersebut memantulkan warna-warna yang jatuh ke benda tersebut. Jika kita melihat sebuah benda berwarna biru berarti benda tersebut memantulkan cahaya biru yang jatuh kepadanya dan menyerap warna lainya.

Fotografi Infrared

Pada dasarnya sebuah fotografi infrared adalah sebuah teknik fotografi yang berusaha menangkap warna infrared yang dipantulkan oleh obyek foto. Dalam hal ini fotografer yang memotret dengan teknik infrared akan berusaha menangkap cahaya dengan panjang gelombang lebih dari 700nm(nanometer) atau cahaya infrared dari obyek-obyek yang ingin di foto. Pada foto hasil Infrared tampak daun berwarna terang dan laut berwarna gelap, hal ini disebabkan oleh karena tumbuh-tumbuhan banyak memantulkan cayaha infrared yang jatuh kepadanya dan laut banyak menyerap cahaya infrared yang jatuh kepadanya


Fotografi infrared pada film.

Pada fotografi infrared menggunakan film, digunakan film yang khusus hanya merekam cahaya infrared, beberapa contoh film infrared adalah: Konica 750 infrared film, Kodak High Speed Infrared dan Maco IR 820c. Pengunaan film infrared ini cukup sulit karena film infrared peka terhadap panas dan cahaya sekecil apapun. Untuk memperindah hasil foto Infrared fotografer dapat memasangkan filter #25 didepan lensa dan akan menghasilkan foto infrared yang lebih baik karena filter ini akan lebih memutihkan warna tumbuhan dan menghitamkan langit dan laut(dengan asumsi foto dicetak pada kertas hitam putih).


Fotografi Infrared pada kamera digital.


Pada fotografi infrared menggunakan kamera digital, untuk mendapatkan foto infrared kita perlu memblokir semua cahaya tampak dan ultraviolet agar sensor hanya menangkap cahaya infrared yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita foto.
Untuk memblokir cahaya-cahaya tersebut dan mendapatkan cahaya infrared tersebut dibutuhkan sebuah filter dengan bahan tertentu yang mampu menolak semua cahaya yang berada dibawah 700nm dan membiarkan lewat cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih besar atau sama dengan 700. Filter tersebut disebut filter infrared.

Ada berbagai macam merk filter infrared dan kepekatannya seperti pada tabel berikut ini :


Merk

Panjang
Gelombang




87

750nm




89B/Cokin P007

50% pada 720nm




87A

950nm

Tidak diproduksi lagi



87B

850nm

Tidak diproduksi lagi



87C

800nm




Hoya R72

720nm, dengan sedikit cahaya tampak




Hoya RM90

900nm




Hoya RM100

1000nm




M&K 1000

1000nm




M&K 093 dan 095

mulai dari 830nm




Semakin pekat filter yang digunakan semakin panjang pula panjang gelombang yang bisa melewatinya. Pada filter yang memiliki kepekatan rendah seperti filter cokin P007 yang melewatkan 50% cahaya Infrared dan 50% cahaya tampak. Pada kasus ini foto IR yang menggunakan filter cokin P007 akan lebih karya warna dibandingkan kalau kita menggunakn filter hoya R72 atau bahkan Hoya RM90.

Saat ini kalau ingin memotret foto infrared dengan menggunakan
 kamera digital kita biasa memasangkan filter2 diatas didepan lensa kita, dengan menggunakan filter Hoya R72 kita bisa menghasilkan sebuah foto Infrared mengunakan exposure 1 detik dengan f8 pada ISO 200. Kondisi memotret dengan exposure seperti itu dilakukan pada waktu tengah hari dimana cahaya matahari memiliki kontras tinggi. Dengan exposure seperti itu kita dapat melihat bahwafilter infrared menurunkan exposure sedemikian drastisnya.

Mengkonversi Kamera Digital menjadi Kamera Digital IR
Sekarang ini banyak fotografer yang mengemari fotografi Infrared, banyak kreasi-kreasi yang dihasilkan, konsep-konsep makin berkembang, timbul keinginan untuk menghasilkan foto yang tajam atau menghasilkan efek diam (freezing) pada obyek bergerak pada foto infrared. Dengan kecepatan 1 detik cukuplah sulit untuk menghasilkan foto dengan ketajaman yang baik, dengan kecepatan 1 detik itu, obyek foto akan susah untuk diam atau tidak tertiup angin, apalagi kalau kita ingin menghasilkan efek diam pada obyek bergerak menggunakan kecepatan 1 detik.

Melalui beberapa penyelidikan oleh beberapa fotografer ditarik kesimpulan bahwa yang menyebabkan lambatnya kecepatan rana disebabkan oleh filter HOT MIRROR yang ditanamkan pada kamera-digital. Tujuan menanamkan HOT MIRROR didepan sensor oleh pabrikan kamera digital sebetulnya untuk menahan "sementara " cahaya infrared yang masuk mengenai sensor, agar foto yang dihasilkan tidak kemerah merahan atau REDISH yang diakibatkan cahaya infrared yang masuk. Hot Mirror baik untuk menghasilkan foto yang NORMAL, sedangkan bagi pengemar foto infrared ini merupakan halangan yang mengganggu. Sehingga timbul ide untuk mencopot filter Hot Mirror ini untuk meningkatkan kecepatan rana ini, dengan pencabutan filter ini hilanglah halangan terhadap cahaya infrared sehingga kecepatan rana bisa meningkat, Hilanglah masalah lambatnya namum masih ada satu masalah lagi yaitu penempatan filter Infrared yang berada didepan lensa tentu lah sangat mengganggu, kita tidak susah melakukan komposisi dan focusing karena warna filter infrared yang merah pekat tersebut menghalangi pandangan kita. Karena hal tersebut timbulah ide untuk menempatkan filter infrared didepan sensor CMOS atau CCD kamera digital. Dengan menempelkan filter infrared didepan sensor mengantikan Hot Mirror pandangan fotografer menjadi bebas sehingga komposisi menjadi lebih mudah, perlu di ingat pencopotan hot mirror filter atau pemasangan filter infrared di sensor kamera perlu mengalami penyesuaian focus dan beberapa hal lainnya. Modifikasi kamera seperti inilah yang sering disebut kamera hasil "Oprekan IR".
Setelah kita memotret dengan filter ir menggunakan kamera digital, langkah selanjutnya adalah melakukan olah digital pada file jepretan kita sesuai selera, dengan menggunakan channel swap kita dapat mengolah hasil foto IR menjadi gambar yang indah.
berikut ini sebuah foto infrared menggunakan filter Hoya R72, tanpa pencopotan hot mirror, hasil image kemudian mengalami channel swap mengunakan channel mixer di adobe photoshop.

Gambar 1



Akhir kata fotografi infrared adalah hal yang mengasyikan, hasil yang didapatkan akan membuat anda menjadi ketagihan..Selamat mencoba.(had)