Saat Yi Jung menemui Ga Eul di tempat kursus tembikarnya, dia mengenali hiasan yang dipinjam Ga Eul dari Eun Jae. Hal itu membuat Yi Jung terkejut dan berlari keluar.
Setelah mengantar adiknya pergi, Jan di berusaha menelepon seseorang mungkin Ji Hoo atau Ga Eul tapi tidak ada jawaban. Jan di mencoba mencari tempat untuk tidur di stasiun bawah tanah tapi diusir oleh seorang gelandangan yang mabuk. Jan di kemudian berjalan ke arah klinik.
Di rumah keluarga Gu, Jun Hee bertengkar lagi dengan ibunya. Jun Hee memikirkan Jan di dan meneleponnya tepat pada saat Jan di jatuh pingsan di jalan karena kelelahan. Jan di tersadar dan berada di rumah keluarga Gu. Jun Hee meminta Jan di tinggal di rumahnya. Jan di bersedia setelah dibujuk Jun Hee tapi dia tidak ingin tinggal secara gratis. Jun Hee mengangkat Jan di menjadi pelayan di rumah keluarga Gu. Jun Hee harus berangkat ke Amerika maka Jan di bekerja di bawah pengawasan Nenek.
Nenek mengenalkan Jan di sebagai pelayan baru, Jun Pyo sangat terkejut apalagi ketika Nenek mengumumkan bahwa Jan di akan menjadi pelayan pribadi Jun Pyo. Jun Pyo tentu saja sangat senang dan mulai memberikan banyak tugas kepada Jan di. Seperti membuat mie instant dan meminta Jan di menungguinya makan. Ketika menunggui Jun Pyo makan, Jan di tertidur dan Jun Pyo memberikan selimut kepada Jan di.
Pagi harinya, Jun Pyo memecat pelayan yang akan membangunkannya. Jan di masuk dan meminta Jun Pyo menarik keputusannya.
Saat Ga Eul berangkat ke tempat kursus dia menyadari bahwa Eun Jae adalah wanita yang dicintai Yi Jung. Saat Jan di dan Ga Eul sama2 mengeluhkan kehidupan cinta mereka, Jae Kyung masuk ke restaurant dan ingin membeli bubur untuk Jun Pyo. Jan di heran karena Jun Pyo baik2 saja dan Ga Eul langsung menutup mulut Jan di.
Dokter Yoon mengalami sakit di dadanya,Jan di sangat khawatir dan merasa bahwa Dokter Yoon tidak boleh tinggal sendirian. Jan di pergi ke rumah Ji Hoo dan bertanya apakah ada kamar ekstra. Ji Hoo mengira Jan Di akan pindah ke rumahnya tapi ternyata Jan di membawa Dokter Yoon masuk. Keduanya protes bahkan Ji Hoo marah kepada Jan di tapi Jan di berhasil membujuk kedua pria itu.
Jun Pyo dan Woo Bin makan malam bersama. Woo Bin bertanya tentang pembantu baru Jun Pyo dan Jun Pyo berkata bahwa pembantunya sedang libur. Jae Kyung datang membawakan bubur karena mengira Jun Pyo sakit. Woo Bin menggoda Jun Pyo atas perhatian Jae Kyung.
Jun Pyo memanggil Jan Di dengan walkie-talkie. Jan Di menolak karena libur. Jun Pyo minta Jan di menemaninya menonton film horor karena takut nonton sendiri. Tentu saja hal ini membuat mereka menjadi dekat. Tiba2 Jae Kyung datang, Jan Di panik dan sembunyi di lemari baju Jun Pyo.
Jae Kyung meminta Jun Pyo menemaninya nonton film horor karena ia takut nonton sendirian. Film yang sama. Jun Pyo pura2 tidur. Jae Kyung pulang setelah sebelumnya mencium pipi Jun pyo. Jun Pyo membuka lemarinya dan mendapati Jan Di tertidur nyenyak. Jun pyo menggendong Jan Di ke kamarnya.
Dokter Yoon menyiapkan sarapan untuk Ji Hoo . Jan di terbangun dengan kaget karena mimpi buruk. Dia mimpi Jae Kyung memarahinya. Jan Di langsung pergi ke rumah Ji hoo dan mengajak kakek dan cucu itu untuk berangkat. Di klinik Jan di menyuruh Ji Hoo membantu. Ji Hoo membantu dengan memainkan harmonika untuk pasien2 Dokter Yoon yang sangat mengaguminya.
Ga Eul mengunjungi Yi Jung dan bertanya kenapa Yi Jung tidak mau mengakui perasaannya. YiJung tidak suka dengan cara Ga Eul mencampuri hidupnya.
Pagi hari di rumah keluarga Gu, Jan di bersiap membangunkan Jun Pyo. Jan Di menempelkan jam weker besar di telinga Jun Pyo. Jun Pyo menyembunyikan dirinya di bawah selimut. Jan Di menarik selimut Jun Pyo dan kehilangan keseimbangan sehingga jatuh menimpa Jun Pyo. Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Hanya lima menit, biarlah seperti ini lima menit saja dan aku akan bangun. Biarpun aku memelukmu seperti ini, aku tidak merasa kau benar2 ada di sini." Tiba2 Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo.
Personal Thoughts :
Ha Jae Kyung benar2 Gu Jun Pyo versi wanita. Mereka benar benar mirip. Bahkan terlalu mirip sehingga tidak akan cocok. Semoga ada drama Korea dengan Lee Min Ho dan Lee Min Jung sebagai tokoh utama. Nama asli mereka saja mirip ya...
EPISODE 21
Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo dan tertegun dengan apa yang dia lihat. Jan di berusaha menjelaskan tapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Untuk membuat suasana semakin keruh...Presdir Kang masuk ke dalam. Tentu saja Presdir Kang murka dan ingin mengusir Jan Di. Nenek masuk dan membela Jan Di.
Jae Kyung masuk dan herannya dia dapat mengerti posisi Jan Di. Jae Kyung tidak marah kepada Jan Di, itu membuat Jan Di merasa bersalah. Jae Kyung menegaskan biarpun dia tahu hubungan Jun Pyo dan Jan Di, dia tidak akan menyerah.
Jae Kyung memohon kepada Presdir Kang agar tidak memecat Jan Di dengan syarat dia juga diperbolehkan tinggal di rumah keluarga Gu. Tentu saja Presdir Kang setuju.
Ga Eul bertanya kepada Eun Jae bagaimana dia dan Yi Jung bisa putus. Yi Jung menunggu di luar studio dan memandang Eun Jae sampai ponsel Eun Jae berdering. Yi Jung memutuskan untuk mengikuti Eun Jae dan dia sangat shock ketika tahu bahwa kekasih Eun Jae adalah kakak kandungnya.
Saat di rumah keluarga Gu, Presdir kang mengumumkan bahwa Jae Kyung akan tinggal di rumahnya dan bahwa pernikahan Jun Pyo dan Jae Kyung akan dimajukan karena keduanya sudah dewasa dan kedua orang tua sudah setuju. Jun Pyo menolak tapi diabaikan bahkan mereka harus syuting iklan ponsel Shinhwa yang terbaru sekaligus mengumumkan hubungan mereka.
Jae Kyung meminta Jan Di ke kamarnya dan mennjukkan kepada Jan Di baju pengantin yang akan dipakainya nanti. Ternyata itu baju pengantin Presdir Kang wow.. Jae Kyung juga meminta pendapat Jan Di tentang perhiasan yang dihadiahkan oleh Presdir Kang. Lebih kejam lagi, Jae Kyung bahkan meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin baginya. Poor Jan Di..
Ji Hoo dan kakeknya pergi memancing bersama. Kakek Yoon memberikan cincin kawin ibu Ji Hoo kepadanya. Di markas F4, iklan ponsel terbaru ShinHwa sudah keluar dan Jun Pyo sangat kesal. F3 bertanya apa yang akan dilakukan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Aku tidak tahu. Ji Hoo mengatakan hanya Jun Pyo yang dapat memutuskan apa yang akan dia lakukan. Merasa kesal,Jun Pyo merenggut undangan dan melemparkannya.
Jan Di benar2 terpuruk melihat iklan itu, Itulah masa depan Gu Jun Pyo, di sanalah Gu Jun Pyo seharusnya berada. Dokter Yoon menelepon Jan Di dan meminta Jan Di menemuinya. Ternyata tidak ada Dokter Yoon, melainkan Ji Hoo. Dokter Yoon mengatur kencan buta untuk mereka. Merasa geli dengan hal ini, Ji Hoo dan Jan di memutuskan untuk jalan2 dan mengikuti lomba foto pasangan pengantin. Mereka sangat serasi dan berhasil meraih hadiah utama.
Di rumah,Ji Hoo memandang "Foto pengantin" mereka dan mengeluarkan cincin ibunya dan mendampingkan keduanya.
Kemudian semuanya pergi ke Pulau Jeju untuk pernikahan Jun Pyo. Jun Pyo tidak dapat mengerti mengapa Jae Kyung meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin untuknya. Dia lebih tidak mengerti mengapa Jan Di menerimanya. Ji Hoo bertanya pada Jun Pyo : Menurutmu siapa yang paling merasa berat sekarang ?
Jae Kyung bertemu dengan Jan Di. Kata Jae Kyung : Terima kasih sudah datang. Aku tidak yakin apa yang kulakukan, aku tahu hubungan kalian. Maaf aku pura2 tidak tahu. Biasanya aku tidak seperti itu. Aku benar2 pengecut. Jan Di menjawab, itu karena aku yang tidak jujur sejak awal. Jae Kyung berkata maaf biarpun aku tahu, aku tetap tidak dapat melepaskan Gu Jun Pyo. Keduanya pun berpelukan.
F4 bermain sepakbola untuk melepas penat sampai hanya Jun Pyo yang tertinggal di lapangan. Di padang bunga, Ga Eul memikirkan apa yang dikatakan Eun Jae tentang hubungannya dengan Yi Jung. Yi Jung melihat ga Eul dan mendatanginya. Ga Eul tidak dapat mengerti tentang pernikahan yang telah diatur seperti Jun Pyo. Sementara Yi Jung tidak terlalu heran dengan hal itu mengingat posisi keluarga mereka.
Ji Hoo mengajak Jan Di berjalan2 dan setelah di dalam ruangan, dia mendesak Jan Di untuk segera membuat keputusan, karena Jan Di sudah tidak punya waktu lagi. Ji Hoo berkata : Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku hanya ingin kau bahagia dan tidak menangis lagi. Aku takut setelah hari ini, kau tidak dapat tersenyum lagi.
Jun Pyo tidak bersemangat ketika makan bersama keluarganya dan dia bertemu pandang dengan Jan Di.
Jun Hee menemui Jun Pyo dan bertanya bagaimana persiapan Jun Pyo. Jun Pyo balik tanya apa yang dipertaruhkan ? Segalanya, kata Jun Hee. Keluarga, Grup Shinhwa, dan mungkin namamu Gu Jun Pyo. Jun Hee tidak akan menyalahkan Jun Pyo apapun pilihannya. Jun Hee sendiri merasa tidak mampu melawannya. Jun Hee mengaku tidak mungkin baginya untuk meninggalkan segalanya. Jun Hee tidak punya keberanian untuk hidup sebagai orang biasa. Jun Hee akan mendukung Jun Pyo.
Jun Pyo menemui Ji Hoo dan meminta Ji Hoo memukulnya. Ji Hoo menolaknya, Jun Pyo memaksa. Akhirnya Ji Hoo memukul Jun Pyo sehingga jatuh terguling. Kata Jun Pyo : Aku tetap tidak bisa melepaskan Jan Di.
Jae Kyung bercakap2 dengan Jan Di mencoba memilih baju pengantin mana yang akan dia kenakan. Jun Pyo meminta Jae Kyung menemuinya. Di depan altar Gereja, mereka berdiri berdampingan dan Jae Kyung mulai membacakan sumpah dan menjawab "Aku bersedia". Jae Kyung bertanya pada Jun Pyo dan Jun Pyo menjawab: Aku tidak bisa. Jae Kyung tertawa dan berkata ini hanya bercanda. Jun Pyo menjawab, ini bukan bercanda monyet..bukan maksudku Ha Jae Kyung. Aku mencintai wanita lain. Jun Pyo meminta maaf kepada Jae Kyung.
On the wedding day, Jun Pyo meminta Woo Bin untuk mematahkan lengannya. Woo Bin hampir melakukannya dan F2 memandangnya dengan ngeri. Jan Di masuk dan menegur Jun Pyo. Jan Di tidak suka cara Jun Pyo melarikan diri dari masalah. Jun Pyo meraih bahu Jan Di dan berkata : Katakan padaku untuk tidak pergi.
Personal Thoughts :
Banyak sekali scene fave. Pertama kali, banyak tokoh yang berkata secara terbuka, pemandangan Jeju Island yang fantastis (biarpun herannya bagaimana F3 membawa mobil ke Pulau Jeju..apakah semua dikapalkan ? Agak tidak praktis. Soalnya dari Seoul ke Jeju kan biasanya lewat feri, jadi kalau semua bawa mobil kan mahal biayanya...but anyway tetep asyik ditonton kok.)
Syuting iklan Jun Pyo dan Jae Kyung benar2 pesanan sponsor he.he (Samsung any call)
Adegan Jun Pyo berlutut di depan Jae Kyung untuk meminta maaf..keren.
EPISODE 22
Jun Pyo memohon pada Jan Di untuk melarangnya pergi, Jan Di tidak dapat mengatakan apapun. Petugas datang meminta Jan Di bersiap2. Jan Di pergi mengikuti orang itu. Ternyata mereka menyergapnya dan menutup mulutnya. Presdir Kang mengirim pesan kepada Jun Pyo dengan gambar Jan Di diikat. Pesannya jelas, Jun Pyo harus segera menikah atau Jan Di dalam bahaya.
F3 masuk ke ruang upacara, diikuti Jun Pyo yang melangkah tanpa semangat. Jae Kyung masuk dan berdiri disamping Jun Pyo. Ketika Pendeta mulai bertanya apakah ada yang keberatan dengan pernikahan ini, berbicara sekarang atau tidak sama sekali. Tiba2 Jae Kyung mengangkat tangannya. Semua shock, apalagi ketika F3 dan Ga Eul juga ikut berdiri.
Jae kyung meminta maaf tidak dapat menikah dengan Jun Pyo. Jun Pyo heran mengapa Jae Kyung melakukannya. Jae Kyung hanya berkata : Aku adalah orang yang asyik/I used to be a pretty cool person. Jae Kyung menyuruh bodyguardnya menyelamatkan Jan Di dan membawa Jan Di ke sebuah yacht.
Jun Pyo segera menuju yacht dan bertemu dengan Jan Di yang masih keheranan. Keduanya berpelukan dengan lega. Mereka pergi dengan yacht itu. Jun Hee memandang dengan lega. Yi Jung membawa Ga Eul berjalan2 dengan mobil. Ga Eul tidak dapat berhenti menangis karena terharu dan lega.
Ji Hoo berkuda di padang dan mulai teringat kata2 Jun Pyo kemarin malam. Kata Jun Pyo : Aku kira lebih baik untuk Jan di jika aku mengirimkannya kepadamu daripada bersamaku dan membuatnya selalu dalam kesulitan. Aku bahkan tidak dapat membayangkannya. Tapi jika aku harus melakukannya, orang itu haruslah dirimu. Tapi tetap saja aku tidak mampu melakukannya.
Ji Hoo pulang dari berkuda dan menemukan Jae Kyung telah menantinya. Ji Hoo bertanya apakah Jae Kyung menyesal melepaskan Jun Pyo. Kata Jae Kyung : Aku akan menyesalinya sampai mati. Tapi ada beberapa orang seperti kita yang tidak terlalu ambisius dalam mendapatkan sesuatu. Jae Kyung menyerahkan kalung Jan Di kepada Ji Hoo. Dia akan pulang ke New York besok pagi. Sebelum pergi Jae Kyung berkata pada Ji Hoo : Betapa aku sangat berharap inisial JJ itu adalah Ji Hoo dan Jan Di.
Jun Pyo dan Jan Di tiba di villa yang sudah dihias dengan romantis. Agak canggung dengan romantisme yang mendadak, mereka saling pandang dengan bahagia. Jun Pyo mengajak Jan Di berdansa dan Jan Di bertanya mengapa Jun Pyo menyukainya, dia tidak cantik, tidak kaya, tidak terkenal, tidak punya apa2. Jun Pyo menjawab karena aku telah punya semuanya itu. Kau hanya perlu menjadi Geum Jan Di.
Mereka melihat bintang bersama dan Jun Pyo bertanya : Tahukah kau apa impianku ? Jawab Jan Di : Melihat bintang bersama anak laki2mu. Jun Pyo tertawa : kau benar2 berpikiran sederhana. Maafkan aku Jan Di karena tidak dapat memenuhi janji yang kubuat. Mereka pun berciuman.
Keesokan harinya F3 dan Ga Eul mengunjungi Jun Pyo dan Jan Di untuk sarapan bersama dan ikut berbahagia dengan mereka. Saat Ji Hoo menyerahkan kalung Jan Di kembali. Jan Di teringat bahwa Jae Kyung akan berangkat pagi ini. Jun Pyo dan Jan Di segera ke bandara. Mereka bertemu Jae Kyung dan mengucapkan terima kasih dan perpisahan. Kata Jae Kyung : Jika kalian sampai putus, aku akan merasa bersalah sampai aku mati. Jadi kalau kalian mau putus, kalian harus melapor dan meminta izinku.
Setelah kembali ke Seoul, Presdir Kang sangat marah dan mengurung Jun Pyo. Presdir Kang menemui Jan Di dan menyalahkannya atas kegagalan merger dengan grup JK saat itu Dokter Yoon masuk dan membela Jan Di. Kata Dokter Yoon, Jan Di adalah calon cucu menantunya, urusan Jan Di adalah urusannya juga. Semua kaget termasuk Presdir Kang, tapi dia merasa senang. Dokter Yoon mengajak Jan Di tinggal di rumah Ji Hoo dan berhasil membujuk Ji Hoo dan Jan Di.
Yi Jung tidak menerima pesan Eun Jae karena dia merusakkan pesan Eun Jae tanpa sengaja. Tuan Jung meminta Jan Di menjaga seorang pria setengah baya yang sedang koma. Jan Di heran tapi bersedia menjaganya. Tuan Jung sangat senang karena pria ini sudah seperti keluarga untuknya.
Jun Pyo berterima kasih pada Ji Hoo karena mau menjaga Jan Di, tapi Ji Hoo merasa takut. Woo Bin menghibur Jan Di agar tidak terlalu mengkhawatirkan Jun Pyo, dia juga berterima kasih karena Jan Di maka Ji Hoo menjadi lebih relaks dan bisa bertemu kakeknya lagi. Jan Di membacakan buku untuk pria yang sedang koma itu dan tuan Jung sangat puas dengan kerja Jan Di.
Ji Hoo membantu Jan Di memotong rambutnya. Jan Di berterima kasih dan menawarkan untuk membantu mencuci mobil Ji Hoo yang berakhir dengan perang air (mereka benar2 seperti pacaran..sedikit mengkhawatirkan, tapi buat aku pendukung pasangan Ji Hoo-Jan Di benar2 priceless..).
Mereka duduk di bangku dan Ji Hoo membaca buku puisi. Kemudian Ji Hoo membaca satu puisi dengan keras : Aku hanya ingin mengatakan kepadamu...bahwa aku mencintaimu. Aku ingin mengatakannya dengan keras. Puisi itu ditujukan kepada Jan Di yang ternyata tertidur, Jan Di tidak mendengarnya.
Ga Eul berusaha meyakinkan Yi Jung untuk memakai tangannya lagi berlatih membuat tembikar, tapi Yi Jung menolaknya. Jun Pyo dan Woo Bin bersiasat dan berhasil mengelabui anak buah Presdir Kang. Jun Pyo berhasil mengajak Jan Di untuk berkencan, tapi Jan Di harus menjaga seorang anak kecil. Jadi mereka berkencan sambil membawa anak itu. Mereka pergi ke kebun binatang dan bersenang-senang.
Additional Photos :
Min Ho and Hye Sun during the break
Well actually, I cant't deny myself I like Ji hoo - Jan Di couple better...sigh..what can I say.. Tapi sebenarnya, pengarang Hana Yori Dango (Kamio Yoko) mengaku sebenarnya dia ingin membuat Rui dan Makino (Ji Hoo and Jan Di) menjadi pasangan. Tapi jalan ceritanya diubah karena fans Domyouji dan Makino, akhirnya semua versi baik Taiwan dan Korea jalan ceritanya sama, padahal biasanya karena ini serial Korea, endingnya bisa lain. Yah..selamat deh buat fans Jun Pyo - Jan Di :)
Tetep aja, aku penasaran ama Ji Hoo..he..he
Tetep aja, aku penasaran ama Ji Hoo..he..he
Jun Pyo dan Jan Di menghabiskan waktu bersama di kebun binatang. Jun Pyo ingin melindungi Jan Di terutama dari ibunya yang kejam. Jan Di tidak ingin dilindungi. Kata Jan Di ; Aku telah menerima banyak, darimu, F4,dan Jae Kyung aku ingin kesamaan, aku akan menghadapi sendiri apa yang harus kuhadapi.
Kemudian anak lelaki kecil yang bersama mereka berbisik kepada Jun Pyo karena ingin buang air, Jun Pyo segera membawanya ke toilet. Lucu sekali. Jun Pyo menggendong anak yang tertidur di bahunya berjalan pulang dengan Jan Di. Kata Jun Pyo : Ini aneh, aku merasa seperti mimpi.
Tuan Jung menelpon Jun Pyo dan memintanya pulang. Jun Pyo enggan tapi harus pulang. Dia menyerahkan anak itu kepada Jan Di dan berjalan pulang.
Yi Jung memeriksa potongan puzzle keramik yang diberikan Eun Jae, tertulis karakter dalam bahasa Mandarin "once in a life time". Ga Eul berlari masuk ke studio terengah2 katanya : Aku menemukannya !
Ga Eul membawa Yi Jung ke atas sebuah bangunan tinggi. Ga Eul menutup mata Yi Jung dan saat membukanya tepat pada saat matahari terbit dan Yi Jung melihat dua papan iklan besar bertuliskan : Aku mencintaimu dan Yi Jung. Ternyata Eun Jae ingin membawa Yi Jung ke tempat ini untuk menyatakan perasaannya. Saat matahari terbit yang dapat diartikan sekali seumur hidup. Menyadari ini, Yi Jung menangis tak terkendali.
Dokter yoon, Ji Hoo, dan Jan Di pergi memancing bersama. Jan Di menyiapkan ikan kukus kesukaan Dokter Yoon. Dokter Yoon memberikan penjelasan kepada Ji Hoo bahwa dia merasa bersalah atas kematian orang tua Ji Hoo dan meninggalkan Ji Hoo karena tidak ingin kehilangan cucunya itu. Tapi hidup sendiri seperti ini membuatnya juga menderita. Dokter Yoon merasa lega dan dia meminta Ji Hoo mengambil alih yayasan seninya dan kliniknya jika dia meninggal kelak. Jan Di mengambil foto Ji Hoo dan Dokter Yoon.
Ga Eul datang ke studio Yi Jung dengan bersemangat karena Yi Jung meneleponnya. Yi Jung kelihatan lebih baik dan mereka menginjak tanah liat bersama. Situasi menjadi mesra dan Yi Jung hampir mencium Ga Eul kalau saja ponsel Ga Eul tidak berdering.
Saat berjalan pulang, Dokter Yoon menerima telepon yang membuatnya jengkel dan jantungnya kambuh. Ji Hoo membeku melihat itu, tapi Jan Di langsung mengambil obat dan meminta Ji Hoo membawa Dokter Yoon ke rumah sakit. Di Rumah Sakit, Jan Di berkata pada Ji Hoo kalau kakeknya tidak ingin Ji Hoo tahu mengenai penyakitnya. Ji Hoo tampak terpukul.
Ternyata Presdir Kang sekali lagi dibalik semua itu. Sambil memandangi foto2 Jan Di bersama Dokter Yoon dan Ji Hoo. Presdir Kang berencana mengambil alih Yayasan seni Dokter Yoon dan ingin menyingkirkan Jan Di dengan mengganggu orang2 yang dicintainya. Untungnya ada yang lebih berarti bagi gadis itu selain uang kata Presdir Kang.
Jun Pyo masuk dan berkata bahwa dia akan berusaha menjalin kembali kerjasama dengan grup JK dan bersedia menerima semua aturan dan larangan ibunya dengan satu syarat : Jangan mengganggu Jan Di. Ibunya setuju asal Jun Pyo ingat janjinya. Jun Pyo masuk ke bekas kamar Jan Di dan membelai baju seragam Jan Di. Nenek masuk dan berkata bagaimana Jun Pyo dapat mengurus ShinHwa jika dia tidak dapat menjaga kekasihnya. Dilahirkan sebagai lelaki tidak otomatis membuatmu pria sejati. Kau harus mengalami semuanya sampai menjadi pria sejati. Jun Pyo sangat berterima kasih dan memeluk Nenek.
Jan di menemukan lukisan yang dibuat Dokter Yoon saat mengemasi bajunya. Dia memberikan pada Ji Hoo yang sangat tersentuh melihatnya. Ga Eul bercerita ternyata Ayahnya yang bekerja di salah satu anak perusahaan ShinHwa telah dipensiun dini. Jan Di sadar ini pasti pekerjaan Presdir Kang.
Jan Di tahu bahwa Ji Hoo dan Dokter Yoon akan menjadi korban berikutnya. Ketika Ji Hoo dan Jan Di berjalan2 di rumah sakit, mereka melihat piano, Ji Hoo memainkan untuk Jan Di. Biarpun Ji Hoo selalu tersenyum, Jan Di tahu ada beban di hati Ji Hoo. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di dekat sungai, Ji hoo berkata ada tiga hal yang ingin dilindunginya : Kakek, yayasan, dan...kau. Tapi pada saat bersamaan lampu2 di jembatan menyala dan bunyi air mancur sangat keras sehingga kata2 Ji Hoo yang terakhir tenggelam, Ji Hoo sangat kesal tapi dia hanya menghela nafas.
Jan Di tenggelam dalam pikirannya, Jan Di sangat menyayangi Ji Hoo dan Dokter Yoon. Bagi Jan Di, Ji Hoo adalah sinar mentari untuknya. Jan Di sudah membuat keputusan untuk pergi. Jan Di sudah berpamitan dengan pasiennya yang sedang koma. Ketika Jan Di pergi, tangan pria itu bergerak.
Jan Di kemudian menghadap kepada Presdir Kang. Setelah itu Jan Di memberi salam dengan temannya waktu menjadi pelayan di keluarga Gu. Kemudian Jan Di berteriak memanggil Jun Pyo. Jun Pyo panik melihat Jan di di rumahnya dan berusaha menyembunyikan Jan Di, tapi Jan Di mengajak Jun Pyo kencan berdua.
Mereka berpiknik keluar, main sepeda, dan makan siang (akhirnya Jun Pyo mendapatkan Jun Pyo's rice nya) Jun Pyo bertanya, kenapa kau tidak pernah berkata bahwa kau menyukaiku ? Aku sudah mengatakannya berkali-kali.
Jan Di menjawab, aku harus mengatakannya ? Aku menyukaimu, sangat. Sampai aku tidak dapat menghentikannya biarpun kucoba dan aku sangat marah karena tidak dapat melupakanmu biarpun aku ingin. Kemudian Jan Di menarik Jun Pyo dan menciumnya.
Dalam perjalanan pulang, Jun Pyo sangat gembira tetapi Jan Di jadi lebih pendiam. Ternyata dia telah membuat perjanjian dengan Presdir Kang agar jangan mengganggu teman2nya lagi sebagai gantinya dia akan pergi meninggalkan Jun Pyo. Kencan ini adalah kencan perpisahan Jan Di dengan Jun Pyo.
Jan Di meminta Jun Pyo berhenti dan mengeluarkan koper.Jun Pyo bertanya apa ada kejutan lagi. Jan Di berkata mereka berbeda dan dia akan pergi. Jun Pyo kaget. Saat bus datang, Jan Di bersiap pergi. Jun Pyo bertanya, selain sebagai pewaris Shinhwa apakah kau pernah menganggapku sebagai seorang pria ? Jan Di menjawab : Tidak.
Kemudian dia pergi meninggalkan Jun Pyo yang berteriak memanggilnya dan menangis. Jan Di juga menangis di dalam bus. Jan Di sampai di pesisir pantai tempat orangtuanya bekerja. Orang tua Jan Di terlibat hutang lagi.
Setelah kepergian Jan Di, F2 khawatir atas perubahan Jun Pyo dan Ji Hoo yang sangat drastis. Kalau Ji Hoo tenggelam dalam pekerjaannya, Jun pyo justru mabuk2an tak terkendali di bar. Saat Jun pyo pulang dalam keadaan mabuk, dia melewati mesin boneka di jalan. Dia teringat waktu kencan dengan Jan Di dia gagal mendapatkan boneka untuk Jan Di. Dia mencobanya lagi dan tetap saja gagal. Dia menjadi marah dan merusak mesin. Akhirnya Jun pyo ditangkap polisi dan dimasukkan penjara. Sampai Jun Hee datang melihatnya dalam sel dengan pandangan mata kosong.
Additional Notes :
My fave scene adalah di pantai Incheon waktu Jun Pyo and Jan Di on a date. Pastinya...
Waktu Ji Hoo dan Jan Di berjalan di dekat jembatan. Jembatan dan sungai di Korea bersih dan bagus jadi asyik buat syuting film. Andaikan sungai di Indonesia seperti itu.
EPISODE 24
Ibu Jan di menanyakan apa yang telah terjadi dan tidak dapat dibohongi oleh Jan Di. Akhirnya Jan Di mengaku bahwa dia dan Gu Jun Pyo sudah beakhir. Sudah berakhir. Apa lagi yang dapat kuharapkan ?
Yi Jung menemui Ga Eul dan menanyakan tentang Jan Di. Ga Eul tidak mengetahuinya, sebaliknya Ga Eul bertanya tentang Jun Pyo, Yi jung menjawab : Dia kacau sekali. Saat Yi Jung mulai membicarakan hubungan mereka sendiri, Ga Eul justru berkata : Kau tidak perlu tertekan karena aku. Aku tahu perasaanmu, dan aku tidak akan mencarimu lagi. Yi Jung terlihat agak tidak setuju dengan arah pembicaraan Ga Eul (mungkinkah Yi Jung mulai menyukai Ga Eul..)
Tuan Jung memutuskan memberitahu hal yang sebenarnya kepada Gu Jun Hee. Dia mempertemukan Jun Hee dengan pria yang koma itu yang ternyata adalah..ayahnya. Oh my.. Jun Hee sangat shock dan marah kepada ibunya : Aku bahkan tidak ingin memanggilmu ibu, bagaimana seseorang bisa bertindak begitu jauh. Presdir Kang berkata sebelum pingsan, ayah Jun Hee ingin dia menjaga perusahaan. Harga diriku tidak menginginkan perusahaan hancur. Kata Jun Hee : Harga diri..? Apa kau sedang berkata bahwa kau berkata kepada anak2mu bahwa ayahnya sudah meninggal dan menipu seluruh dunia hanya karena harga dirimu ?
Jun Pyo masuk karena mendengar keributan dan tidak percaya apa yang dia dengar. Jun pyo pergi untuk melihat sendiri dan dia benar2 terpukul dan marah. Bukannya dia tidak mau membantu mengurus ShinHwa, tapi lebih karena perasaan kecewa karena ditipu dan dimanipulasi oleh Ibunya. Dia melarikan mobil dengan marah dan teringat oleh semua kata2 Jan Di. Ji Hoo duduk sendiri memikirkan Jan Di sambil memandang foto "Pernikahan" mereka dan cincin ibunya yang dia pakai sebagai kalung. Ji Hoo berhalusinasi dia melihat Jan Di tidur di kursi di sampingnya. Ji Hoo tersenyum lega, tapi ketika dia mengulurkan tangan ingin menyentuh Jan Di, dia tersadar Jan Di tidak ada. Ji Hoo tanpa sengaja melihat Jan Di di sebuah berita yang meliput tentang pasar ikan di sebuah pantai dengan Jan Di di latar belakang. Antena Jan Di berfungsi lagi he..he
Jun Pyo berubah lebih dingin, dia menolak mengunjungi ayahnya lagi. Ketika ibunya mencoba berbicara padanya (Bicaralah pada ibumu) Jun Pyo berkata : Ibu ? Apakah kau pernah benar2 menjadi ibuku sesaat saja ?
F3 mencoba membujuk Jun Pyo untuk menemui Jan Di karena mereka sudah tahu alamatnya. Tapi Jun Pyo menolak. Ji Hoo meninggalkan secarik kertas (Alamat Jan Di) dan berkata dia pergi, terserah Jun Pyo mau pergi tidak.
Saat Sauna, Woo Bin membujuk Jun Pyo untuk pergi tapi Jun Pyo menolak. Kata Jun Pyo : Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadanya. Aku tidak dapat berjanji untuk selalu membuatnya tertawa atau bahagia atau percaya kepadaku. Menjadi seorang anak dari orang yang begitu kejam, aku bahkan sudah membenci diriku sendiri. Apa yang akan dirasakannya, dia bahkan sudah cukup menderita sekarang.
Woo Bin : "Tapi dia adalah Geum Jan Di, dia mungkin akan berpikir lain."
Jun Pyo : "Itulah mengapa semakin tidak mungkin. Karena dia adalah wanita yang kucintai."
Di desa nelayan, orang tua Jan Di mengalami hal sulit lagi. Ternyata mereka berhutang dengan jaminan bahwa Jan di akan menjadi menantu ShinHwa. Sekarang semua orang tidak percaya kepada mereka dan menagih hutang orang tua Jan Di.
Saat keadaan kacau, Ji Hoo datang dan membereskan hutang mereka. Semua orang terpesona kepada Ji Hoo dan berpikir apakah dia sang pewaris ShinHwa. Seorang pria (mantan CEO ShinHwa yang dipecat dan ditinggal oleh isteri dan anaknya) melihat kejadian itu.
Ji Hoo dan Jan Di berjalan di tepi pantai,Jan di heran bagaimana Ji Hoo bisa menemukannya. Aku mendengar alarm darurat. Jan di merasa tidak enak Ji Hoo sudah membayar semua hutang keluarganya. Ji Hoo berkata : Kau telah memberiku lebih.
Setelah bercakap2 sesaat, Ji Hoo memberikan kalung dengan cincin ibunya. Dia menjelaskan, cincin itu dulu milik neneknya, kemudian menjadi milik ibunya : Aku juga tidak tahu sejak kapan mulainya, tapi aku tidak bisa tanpa kau. Jan di memandang cincin itu, dia mengembalikannya kepada Ji Hoo : Aku kira aku dapat melupakannya ..bahwa aku telah melupakannya..Tapi .. Kemudian Jan Di menarik kalung Jun Pyo yang dikenakannya. Aku tidak dapat..aku tidak dapat membuang Gu Jun Pyo begitu saja.
Jan di meminta maaf. Ji Hoo mengerti dan menarik Jan di ke dalam pelukannya. Ji Hoo menghiburnya dan mengatakan tidak apa2. Jun Pyo lewat dan melihat saat Ji Hoo memeluk Jan Di, tanpa tahu bahwa Jan Di sedang mengaku pada Ji Hoo perasaannya pada Jun Pyo. (Hmm..tipikal Kdrama he..he)
Jun Pyo memutuskan untuk berjalan2 di sekitar lingkungan Jan Di, saat dia melihat mantan CEO ShinHwa. Jun Pyo heran. Pada saat itu dia melihat Ji Hoo dan pria itu tampaknya ingin menabrak Ji Hoo dengan mobil.
Ji Hoo tidak sadar saat akan ditabrak, Jun pyo lari menerjang Ji Hoo. Akibatnya fatal..Ji Hoo terluka tapi Jun Pyo lebih parah karena dia justru yang terkena langsung dan tubuh Jun Pyo terhempas di kaca dan kap mobil. Ji Hoo bagaikan terbang lari mendekati Jun Pyo dan memanggil bantuan
Di rumah sakit, Jun Hee marah kepada ibunya : Apa sekarang kau puas ? Apa kau tahu apa yang disukai Jun Pyo..apa makanan kesukaannya ? Setelah tahu Jun Pyo sudah ditangani dengan baik, Presdir Kang pergi karena ada rapat. Jun Hee meledak lagi : Siapa yang lebih penting, Jun Pyo atau ShinHwa..?
Presdir Kang berjalan dan saat sendirian dia hampir jatuh. Saat dia duduk di sebuah bangku, Jan Di duduk disampingnya. Kata Jan Di : Jun Pyo menyukai telur gulung, dan bakso ikan di pojangmacha (Kaki lima). Dia bisa menghabiskan 20 tusuk sekali makan. Dia suka menyiapkan bekal makan siang dan pergi piknik. Dia juga suka melihat bintang melalui teleskop yang dihadiahkan oleh orangtuanya.
Presdir Kang tidak mengatakan apapun, saat dia akan pergi Jan di mengatakan : Jangan khawatir, dia pasti tidak apa2. Ternyata Presdir Kang menyuruh sopirnya melewati pedagang kaki lima dan meneteskan air mata.
Ji Hoo teringat kata2 Jun Pyo sebelum pingsan : Kubilang, tidak boleh selain dirimu. Jan di menunggui Jun Pyo dan menangis memohon agar Jun Pyo bangun.
Saat semua kembali ke Seoul, ada kabar gembira..Jun Pyo sadar. Jan Di tentu saja senang, ternyata Jun Pyo tidak mengingatnya. Kata dokter, Jun Pyo menderita selective amnesia yaitu amnesia hanya kepada orang tertentu karena peristiwa yang menyedihkan atau membuat trauma. (dasar Kdrama..aneh he..he selective amnesia )
Jan di terus berusaha mengingatkan Jun Pyo kepadanya. Hal itu sangat mengganggu Jun Pyo. Jun Pyo bahkan berpikir Jan Di adalah pacar Ji Hoo. Di rumah sakit, Jan di berteman dengan Jang Yoo Mi, seorang gadis yang dirawat karena kakinya patah kecelakaan ski. Yoo Mi menolong Jun Pyo karena Jun Pyo tidak ingin dibantu Jan Di. Mereka berdua menjadi dekat. (Sebel..) F3 berusaha mencari cara agar Jun Pyo kembali mengingat Jan Di. Dari mulai peristiwa ice cream, menempelkan kartu nama di dahi Jun Pyo sampai tendangan berputar ala Geum Jan Di yang sukses membuat Jun Pyo naik pitam dan mengusir Jan Di.
Jun Pyo berteriak pada Ji Hoo, jaga dia jangan mendekatiku.
Ji Hoo mencoba menghibur Jan Di. Saat melihat bintang bersama Yoo Mi, Jun Pyo teringat sesuatu - saat di pulau Jeju bersama Jan Di tapi dia tidak ingat wajah Jan Di - Aku kira aku melupakan hal yang penting, tapi aku tidak tahu apa itu. Aku merasa frustrasi.
F3 datang menemui Jun Pyo dan melihatnya bersama Yoo Mi, mereka tidak suka melihatnya.
Ji Hoo bertanya : "Apa kau tidak mengingatnya ?"
Jun Pyo : "Apa yang harus kuingat ?"
Ji Hoo : "Geum Jan Di, bukan. "
Jun Pyo : "Kau terus saja berkata tentang Geum Jan Di, mengapa aku harus mengingat pacarmu ?" Bahkan Jun Pyo bilang kalau Jan Di tidak cocok jadi pacar Ji Hoo dan Ji Hoo harus cari pacar yang lebih baik lagi.
Dan Ji Hoo pun murka, dia hampir saja memukul Jun Pyo kalau saja tidak dihalangi oleh F2 dan Jan Di
Ji Hoo meminta maaf kepada Jan Di, kata Jan Di : Aku bukan takut kau melukainya, tapi kalau kau memukulnya kau yang lebih terluka. Ji Hoo mengatakan Jan di tidak perlu berlagak berani. Aku bukan berlagak berani, tapi karena kau ada di sini, kau yang memberiku kekuatan."
My Fave Scenes :
Saat Presdir Kang meneteskan air mata, keren ...akhirnya doi punya perasaan juga.
Saat Ji Hoo mengatakan perasaannya pada Jan Di
Saat Jun Pyo menerjang untuk menyelamatkan Ji Hoo, wow...benar2 sahabat sejati.
EPISODE 25
Pagi2 sekali Jan Di menaruh lunch box di samping tempat tidur Jun Pyo dengan bercanda Jan Di "memantrainya" : Abra kadabra buatlah Jun Pyo mengingat Jan Di..:) Tak lama Yoo Mi masuk ke kamar Jun Pyo. Jun Pyo terbangun dan melihat lunch box itu. Jun Pyo tanya apa itu, Yoo Mi membukanya dan voila...Jun Pyo's rice komplit. Jun Pyo seperti teringat sesuatu dan saat dia mencoba telur gulung dia mengingat suatu kenangan yang menyenangkan. Jun Pyo tanya apa ini bikinan Yoo Mi, dan Yoo Mi mengiyakan (hiihh..ini anak..) Sesuatu yang harus kuingat itu kau kan..?
F2 makan siang di restaurant bubur yang membuat Jan Di dan Ga Eul memandang mereka dengan penuh tanda tanya. Kemudian mereka memberikan kabar gembira : Jun Pyo sudah pulang. Jan Di meloncat gembira dan langsung menuju rumah Jun Pyo.
Yi Jung dan Ga Eul berjalan belakangan. Yi Jung ingin mengatakan dua hal pada Ga Eul, pertama kabar buruk dan kemudian kabar baik. Yi Jung mengawali dari berita buruk, Dia akan pergi ke luar negeri selama 4 atau 5 tahun. Berita baiknya : Kalau aku kembali, kau yang akan pertama kali kutemui. Itu kalau kau belum menemukan soulmate-mu. Bukan pernyataan cinta sih, tapi tentu saja Ga Eul sangat senang.
Karena ingin segera bertemu Jun Pyo, Jan Di langsung masuk ke kamar Jun Pyo dan bertemu Yoo Mi di sana. Mereka sedang melihat bintang. Jun Pyo bilang Ji Hoo tidak disini dan seharusnya Jan Di menjaga pacarnya. Yoo Mi mengundang Jan Di masuk dan menawarkan teh. Melihat Jun Pyo yang tampak akrab dengan Yoo Mi, Jan Di merasa tidak enak dan permisi pergi. Yoo Mi menyusul Jan Di dan berkata : Orang yang seharusnya diingat oleh kak Jun Pyo itu adalah kau kan ? Yoo Mi menghibur Jan Di bahwa dia akan membantu Jun Pyo mengingat Jan Di. Tapi saat Jan Di mengintip ke dalam, Yoo mi tidak menepati janjinya.
Jan Di marah dan pergi keluar dan ..menabrak Ji Hoo. Ji Hoo berkata : Jangan melarikan diri. Ji Hoo menarik Jan Di untuk masuk : Kau tidak dapat disingkirkan seperti ini. Tapi apa yang mereka lihat membuat hati Jan Di semakin sakit. Jun Pyo dan Yoo Mi tertidur di sofa dengan mesranya.
Jan Di berkata pada Ji Hoo bahwa dia dan Jun Pyo sudah berakhir. Ji Hoo tidak terima, aku tidak dapat membiarkan kalian berdua putus dengan alasan yang konyol seperti ini. Ini bukan tentang Yoo Mi, pada akhirnya Geum Jan Di dan Gu Jun Pyo hanya sampai di sini.
Keesokan hari, Yoo Mi membuatkan satu kotak makan siang untuk Jun Pyo. saat mencoba telur gulung, Jun Pyo merasa rasanya tidak seperti yang diingatnya. Jun Pyo merasa ada yang salah, Jun Pyo berkata dengan frustrasi : Jan Di gadis rumput liar itu, ada sesuatu..aku tidak dapat melupakan ekspresinya. Yoo Mi tersinggung dan merasa Jun Pyo terlalu kejam kepadanya padahal dia yang selama ini disisinya (oh..come on)
Jun Pyo dan Yoo Mi mengadakan pesta perpisahan di pinggir kolam renang. Mereka akan belajar ke Amerika bersama. Yoo Mi menemui Jan Di dan mengatakan bahwa dia sudah berusaha membuat Jun Pyo mengingat Jan Di kembali dan hasilnya Jun Pyo tidak dapat mengingatnya. Maaf tapi aku menyukai Jun Pyo juga demikian pula sebaliknya. Kami tidak mampu menguasai hati kami.
Ji Hoo mengajak Jan Di ke pinggir kolam, saat Ji Hoo pergi untuk mengambilkan Jan Di minuman, Jun Pyo berjalan ke arah Jan Di. Melihat Jan Di, Jun Pyo berbalik. Jan Di bertanya apakah Jun Pyo ingat kalung yang dia pegang. Jun Pyo melihatnya dan bertanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Jan Di mengembalikan kalung itu kepada Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Mengapa aku harus mengambil barang seperti itu, kalau kau tidak suka buang saja. Baik, kata Jan Di yang langsung melemparkan kalung itu ke kolam.
Jan Di : "Gu Jun Pyo, aku akan bertanya satu hal lagi. Apakah kau bisa berenang?"
Jun Pyo : "Berenang ? Aku tidak berenang."
Jan Di : "Kau tidak berenang atau tidak bisa ?"
Jun Pyo : "Aku punya kenangan buruk saat kecil jadi aku tidak belajar berenang."
Jan Di : "Tidak. Kau bisa berenang."
Jan Di : "Kau hampir tidak takut pada apapun, tapi kau takut pada serangga. Kau idiot yang berpikir lebih baik semua rusukmu hancur daripada melihat jari pacarmu terluka. Kau orang bodoh yang tidak dapat membedakan kata privacy dan pride. Kau bilang kau benci anak2 tapi kau ingin melihat bintang bersama anak lelakimu. Kau orang kesepian yang penuh dengan cinta."
Jun Pyo bingung : Apa yang kau inginkan ?
Kata Jan Di : Panggil namaku..setelah itu dia berjalan mundur dan menjatuhkan badannya ke kolam. Tubuh Jan Di sekaku papan saat membentur permukaan air..so beautiful.
Di dasar kolam, Jan Di memungut kalung Jun Pyo. Tapi tidak muncul ke permukaan. Jun Pyo shock dan membeku, kemudian sebuah ingatan muncul. Dia teringat saat Jan Di hampir tenggelam dan kemudian dia berbisik ..Jan Di. Setelah itu dia berteriak ...JAN DI..! Lalu dia berlari ke kolam dan mulai menyelam.
Jun Pyo meraih Jan Di yang pingsan dan membawanya ke permukaan. Dengan panik menerapkan CPR dan saat Jan Di sadar dia bertanya : Sekarang kau ingat ? Jun Pyo meminta maaf dan memeluknya. Jan Di meminta Jun Pyo memanggil namanya lagi dan dia lega. Yoo Mi berjalan pergi.
Kemudian semua kembali normal, Jun Pyo membujuk Jan Di untuk menghadiri wisuda sekolah. Jan Di menolak. Jun Pyo mengajak Jan Di kencan dan seperti yang dulu ada suara motor yang keras jadi ada sebagian pesan yang hilang. Jun Pyo berkata : kalau sampai terlambat, kau benar2 mati.
Jan Di tidak berniat datang ke wisuda, tapi tiba2 sebuah limousine mendekat(kiriman Jun Pyo) dan beberapa orang meminta Jan Di masuk dan mengantarnya ke pesta perpisahan. Di pesta, Jan Di berdansa dengan Woo Bin, Yi Jung, dan kemudian Ji Hoo. Jan Di : Aku seperti Alice in Wonderland, apakah dia tahu dia bagaikan solaris bagiku. Dia benar2 kiriman dari Surga. Aku tidak mungkin dapat melupakannya. Kau adalah soulmateku, Ji Hoo sunbae terima kasih. Saat Jun Pyo tidak muncul, F3 heran. Jan di ingat dan segera ke menara Namsan.
Jun Pyo sudah menunggu di sana. Bukankah aku sudah bilang kau akan mati kalau terlambat ? Tapi Jun Pyo tidak marah, dia menjentikkan jarinya dan lampu2 menyala di menara Namsan. Kalian F4 benar2 pintar berbuat seperti ini kata Jan Di kagum. Jun Pyo bilang ini cuma hal kecil.
Jun Pyo mengajak Jan Di ke mobil gantung dan Jan Di menunjuk ke arah tulisan Jun Pyo di dinding mobil. Ini benar2 memalukan, aku tidak dapat menikah sekarang karena ini. Jun Pyo tidak merasa ada masalah. Kalau begitu menikah saja denganku. Jun Pyo dengan bangga berkata kepada yang lain : Sekarang kau tidak dapat menikah (maksudnya Jan Di tdk mungkin menikah karena sudah bermalam dg Jun Pyo di cable car) Jun Pyo serius : Ayo kita menikah. Aku akan ke Amerika, kau ikutlah denganku. Aku akan mencoba memimpin ShinHwa, kalau tidak berhasil aku yang akan menutupnya dengan tanganku sendiri.
Jan Di tidak dapat menerimanya begitu saja. Saat aku ke Macau, aku pergi karena keinginanku sendiri. Seperti dirimu, aku juga mempunyai impianku dan keinginanku sendiri. Aku juga harus mengejar mimpiku. Jadi pergi dan kembalilah. Saat kau kembali sebagai pria sejati, aku akan mempertimbangkan lamaranmu. Itu bukan penolakan, mereka menjadi lebih santai dan Jun Pyo berkata : Hei, kau yakin..kalau kau kehilangan diriku kau akan menyesal. Jan Di menjawab : Kau yang akan menyesal kalau kehilangan diriku. Jun Pyo mengakuinya : Benar,aku pasti akan menyesal sampai mati. Kemudian mereka berciuman.
Then..Four Years Later
Ga Eul berjalan ke tempat kerjanya dan melihat tayangan TV di jalan. Ternyata Gu Jun Pyo sedang diinterview oleh TV Korea karena prestasinya sebagai Manager Direktur ShinHwa. Jun Pyo berhasil menjadi headline majalah financial. Reporter mulai bertanya masalah pribadi, apakah Jun Pyo tidak kesepian. Jun Pyo bertanya apakah ini masalah cinta ? Reporter sempat terkejut dengan keterbukaan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Tentu saja aku pernah merasa kesepian tapi karena janji yang kubuat dengan seseorang aku bisa bertahan.
Mama Kang (akhirnya aku memanggilnya Mama) melihat dengan perasaan bangga, dia melihat TV dengan suaminya yang sudah mulai sehat.
Jun Hee juga melihat dari kantornya di...ruang Kepala Sekolah ShinHwa. Wow..
Yi Jung pulang dari luar negeri dan langsung menuju ke sebuah TK. Ternyata itu tempat kerja Ga Eul yang baru. Dia tersenyum melihat Ga Eul mengajar anak2 TK membuat tembikar.
Yi Jung : Kau masih saja menekan tanganmu dengan keras. Ga Eul terkejut sekaligus senang Yi Jung datang. Seorang anak bertanya : Paman, apakah Paman baru datang dari luar negeri? Dari Swedia ya ? Yi Jung heran bagaimana anak itu bisa mengetahuinya. saat Yi Jung mengiyakan, anak lain langsung berkata : Ah..Paman ini pacar Ibu Guru yang langsung membuat Ga Eul menutup mulut anak itu. Yi Jung benar2 menikmati moment yang menyenangkan ini.
Seseorang masuk ke ruang praktek Dokter Yoon dan mengambil stetoskop di meja Dokter Yoon. Pagi itu Jan Di berlari mengejar bus tour. Ternyata Jan Di berhasil menjadi mahasiswa Kedokteran. Saat di bus, seniornya memarahinya karena selalu terlambat dan membuat masalah. Jan Di minta maaf dan duduk di bangku paling belakang. Seseorang tidur di sampingnya, tiba2 orang itu berkata : Kau dapat masalah lagi ya? Saat orang itu membuka topi, ternyata dia Yoon Ji Hoo.
Ji Hoo dan Jan Di masuk Kedokteran ShinHwa, Ji Hoo sudah di tahun terakhir dan cukup sukses tapi seperti biasa Jan Di agak mengkhawatirkan. Mereka pergi untuk field trip pengobatan gratis. Ji Hoo bertanya tentang kuliah Jan Di yang dijawab dengan penuh keluh kesah.
Kata Jan Di : Aku tidak dapat meminta kakak untuk membantuku karena kakak sudah mau lulus. Kata Ji Hoo : Kalau aku harus mengulang lagi untuk membantumu, aku mau. (Ha..masih usaha juga Ji Hoo ini he..he)
Tapi percakapan mereka terganggu oleh deru helikopter yang keras yang membuat debu beterbangan. Tiba-tiba : Hei..orang biasa.! Apa kau mendengarku..hei Geum Jan Di .. Ternyata Gu Jun Pyo, dia berteriak dengan loud speaker dan menyuruh Jan Di menemuinya di pantai.
Saat Jan Di tiba di pantai, dia melihat Jun Pyo berdiri. Awalnya Jan Di ragu2 apa kau benar Gu Jun Pyo.
Jun Pyo : "Bebek buruk rupa kalau memakai baju putih bisa juga menjadi bangau putih (maksudnya angsa..olok2 khas Jun Pyo)." Jan Di benar2 yakin itu Jun Pyo. Kau benar2 Gu Jun Pyo lalu mendekatinya. Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Aku sangat merindukanmu sampai mau mati rasanya. Kemudian Jun Pyo berlutut dan mengeluarkan cincin : Geum Jan Di, menikahlah denganku.
Tentu saja saat itu ada suara2 yang mengganggu mereka :
Ji Hoo : "Aku keberatan dengan lamaran itu."
Yi Jung : "Aku juga."
Woo Bin : "Aku juga, kalian berdua tidak dapat bersepakat tanpa persetujuan kami."
T A M A T
Additional Notes :
Wuah..selesai juga akhirnya, well girls..I Just find out there IS life outside BBF he..he..
Favorite scene : Adegan di kolam, waktu Jan Di mempertaruhkan nyawanya agar Jun Pyo ingat dia, aku pikir kalaupun Jun Pyo gak inget juga..Ji Hoo pasti nyebur ke kolam nyelametin Jan Di ..jadi ya dia pasti ngga akan kenapa2 sih.
Waktu Mama Kang tersenyum, dia cantik sekali. Akhirnya aku bisa lihat doi sebagai mama, that's why I don't call her Presdir Kang lagi he..he..(She's a good mom actually)
Yang masih jadi ganjelan, Jan Di terima lamaran Jun Pyo ngga sih ? Doi belum jawab lho..harusnya sih diterima, masa ngga sih..?
This post is just for fun. I can't waste those beautiful faces and moments, right ?
The picture above is a special show before episode 17, due to Gu Hye Sun car accident.
Kim Hyun Joong at The Baeksang Award
Lee Min Ho lebih memilih tidur daripada makan siang (credit : K-popped)
Should I just grab him and kiss him ? ask Hye Sun
0 comments:
Post a Comment